Minggu, 07 September 2014

Pesan Dari Stalker Untuk Stalker



Kalo ada diantara kalian yang nanya apakah menjadi stalker itu baik, saya jawab tidak juga.
Jadi stalker itu jahat ? oh, jelas tidak.
Stalker itu adalah kegiatan seorang jomblowan dan jomblowati atau mantan kekasih yang sekedar ingin tau keadaan pujaan hatinya. Gak lebih dari itu.

Gak ada yang jahat atau criminal dari tindakan nge-stalk social media pujaan –selama gak nge-stalk sambil nyoba ilmu kebas. Mungkin diantara kalian ada yang gak setuju dengan pernyataan ku soal stalker. Diantaranya mengganggu privasi. Tapi kalian pernah gak sekali aja berpikir seandainya kalian ada diposisi menjadi stalker. Tiap menit kangen dan khawatir selalu berputar-putar. Kangen yang gak tersalurkan karena sang pujaan sudah jadi milik orang, mau sms atau ngirim pesan lewat sosmed takut mengganggu hubungan dengan kekasihnya. Serba salah kan ?

Sejatinya gak ada yang salah dari mengaggumi selama yang dikagumi gak pernah menolak untuk dikagumi. Menjadi seorang stalker harus memiliki etika dan kepribadian stalker sejati. Sopan, berhati mulia, jujur, gak pernah mengganggu, rajin beribadah dan rajin menabung. Tanpa kalian sadari stalker adalah bagian dari orang yang ingin tau keadaan kalian setiap hari.

Aku adalah seorang stalker. Walaupun aku sudah memiliki kekasih. Lalu untuk apa kamu nge-stalk orang, Mbak Ze? Jawabannya simple, sekedar ingin tau. Entah rasa apa yang bersemayam dihatiku saat ini. Cinta atau penasaran. Apapun itu aku gak peduli. Walaupun kini aku hanya bisa nge-stalk, aku bersyukur mengetahuinya baik-baik saja.

Untuk para stalker di Indonesia, harus ku akui kita seprofesi :). Siapapun yang kalian stalk, jangan pernah ganggu mereka. Mereka berhak menjalani hidupnya dengan nyaman. Rasakan dihati kalian yang terdalam, hanya dengan melihatnya baik-baik saja perasaan kalian lega kan?! Sudah, cukup sampai disitu. Mereka juga butuh kelegaan dihidupnya walaupun tanpa kita.